Surabaya, (RadarNews) -Para Romo dan aktivis Gereja Sakramen Mahakudus Surabaya sore itu tampak senyum bahagia dan penuh suka cita menyambut Menag Fachrul Razi dan rombongan saat tiba di pelataran gereja.
“Salam kebangsaan. Kami mewakili Bapak Uskup mengucapkan selamat datang kepada Bapak Menteri dan rombongan. Kami sangat gembira dan senang atas kehadiran Bapak Menteri,” sapa Romo Eko saat menyambut Menag, Kamis (13/02).
Dalam sambutannya Romo Eko mengatakan Gereja Sakramen Mahakudus Surabaya diresmikan oleh Presiden Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur pada 20 November 2000.
“Gereja ini merupakan satu-satunya Gereja Katolik di Indonesia yang diresmikan oleh Presiden yang juga seorang kyai, yakni Presiden Abdurrahman Wahid,” kata Romo Eko.
Turut mendampingi Menag Fachrul Razi, Kakanwil Kemenag Jawa Timur Ahmad Zayadi, Sesmen Khoirul Huda Basyir, Sesditjen Pendidikan Islam Imam Safei, dan Staf Khusus Menag Ubaidilah.
Menag dalam gelaran silaturahmi bersama para Romo, Pastor dan aktivis gereja Sakramen Mahakudus Surabaya mengaku bangga dan senang bisa berada bersama pemuka agama Katolik.
“Saya bangga bisa hadir di gereja Katolik yang diresmikan oleh Presiden Gus Dur ini. Ke mana saja saya pergi melakukan kunjungan kerja dan silaturahmi, saya selalu banyak berbicara tentang kerukunan dan toleransi,” ujar Menag.
“Karukunan dan toleransi itu kami sebut dengan moderasi beragama,” lanjut Menag.
Dijelaskan Menag, moderasi beragama yang dimaksud adalah bagaimana cara beragama di tengah umat beragama lainnya. Semua agama, lanjut Menag, pasti mengajarkan umatnya tentang toleransi dan saling menghormati antar pemeluk agama.
“Tuhan menciptakan umat berbeda-beda supaya saling kenal satu dengan lainnya. Dengan saling kenal serta toleransi maka akan terjalin ikatan persatuan dan kesatuan yang kuat dalam membangun bangsa,” tutur Jenderal Purnawirawan TNI bintang empat ini.
Terkait toleransi Menag pun menegaskan bila Presiden Joko Widodo sangat peduli dengan toleransi bergama di Indonesia.
Sebagai contoh, lanjut Menag, sebelum bertolak ke Surabaya, ia bersama Menkopolhukam dipanggil presiden untuk membahas persoalan rumah ibadah di Tanjung Balai Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.
“Pada dasarnya tidak ada lagi persoalan dalam pendirian rumah ibadah di sana. Namun lantaran ada pihak yang membawa persoalan ini ke PTUN, maka kita tunggu prosesnya. Kami yakin persoalan ini segera diselesaikan dengan baik,” tandas Menag.(efrizal)