SIMEULUE (RADARNEWS.ID) – Salah seorang Pemuda Desa Lugu Kecamatan Simeulue Timur berinisial MR mengeluhkan setelah dilakukan penimbunan lapangan bola kaki, pada saat bermain bola terjatuh hingga mencederai tangannya.
MR juga seorang pemain bola kaki, ketika mengeluhkan kekesalannya kepada awak media Radarnews.id langsung menampakan bekas luka di tangannya akibat terjatuh pada saat bermain bola di lapangan beberapa pekan yang lalu. ujarnya Selasa (21/04/2020).
“MR mengatakan lapangan bola kaki yang ditimbun itu proses materialnya hanya 3 lapis, lapisan pertama timbunannya tanah gunung, lapisan yang kedua pasir kasar dan lapisan yang ketiga pasirnya tidak begitu halus dan timbunannya pun tipis – tipis (tidak tebal). Bagian yang ditimbun hanya yang nampak agak rendah saja permukaan lapangannya, disitulah yang ditimbun dengan tanah” diduga bangunannya tidak Mengacu dengan Rencana Anggaran Belanja (RAB) yang sudah ada didalam APBdes sehingga hasilnya terkesan asal jadi.jelasnya.
“Seperti Proses penimbunan tersebut pada waktu itu saya tau karena saya juga ikut bekerja di lapangan bola kaki mendatarkan timbunan tanah dan pasir yang dilansir oleh mobil truk dengan upah Rp.50.000,- per truk pada awalnya, dan pada akhirnya dinaikan lagi menjadi Rp.60.000,- per truk” ungkapnya.
“Seharusnya penimbunan lapangan bola kaki tersebut ditambah satu lapis lagi dengan pasir halus atau pasir pantai, sehingga pada saat kita bermain bola terjatuh tidak sampai mencederai fisik kita” imbunya.
“MR juga menambahkan,” padahal penimbunan lapangan bola kaki menggunakan Dana Desa nilainya bukan sedikit, dengan anggaran sebesar Rp.196.840.000,- dengan item pekerjaannya selain timbunan lapangan ada juga talut sekitar 100 meter dan kawat geronjong beberapa keping, seharusnya kita puas memakai lapangan bolanya dan tidak sampai mencederai tangan saya bila hasil bangunan kulitasnya bagus ” tutupnya.(Suhardi).