SIMEULUE (RADARNEWS.ID) – Mantan ketua Pemuda Desa Suka Jaya Kecamatan Simeulue Timur, meminta tim gugus tugas covid-19 Simeulue, untuk mencari dan mendata ulang.
Siapa-siapa yang telah melakukan interaksi dan kontak fisik dengan dua orang warga yang telah dinyatakan positif covid hasil swab tes pada rabu 6 Mei 2020, sebagaimana yang telah di muat di dalam beberapa media. Jum’at (08/05/2020).
Menurut Hardani yang juga Mantan Presiden Mahasiswa Al-Washliyah (Presma) Aceh itu, kita terlalu banyak menyibukkan masalah dua orang warga kita yang positif covid-19.
“Namun kita lupa berapa banyak yang telah melakukan interaksi dan kontak fisik dengan mereka,” pungkas Hardani
Hardani menuturkan, kita mendengar dan membaca, bahwa salah satu dari saudara kita yang di diagnosis positif covid tersebut telah berada di pulau Simeulue sejak 17 April 2020.
Hal tersebut diagnosis positif covid tanggal 6 Mei 2020, berarti beliau telah berada di Simeulue sejak tanggal 17 itu, selama 19 hari.
“Nah, selama 19 hari itu apakah saudara kita tersebut ada melakukan karantina mandiri atau tidak. Kemudian dengan siapa beliau telah berinteraksi dan melakukan kontak fisik,” sebut Hardani
Kita sibuk dengan orang yang dikatakan positif covid, kita sibuk membicarakan pemberlakuan jam malam, toh nyatanya pulau kita yang di tengah-tengah samudra bisa juga kebobolan.
“Awalnya pulau Simeulue dikatakan Kabupaten yang nol positif covid di seluruh Aceh, nah sekarang pecah telur menjadi ada yang positif,” pungkasnya lagi.
Selanjutnya Hardani berharap, “kepada orang-orang yang merasa pernah berkomunikasi hingga melakukan kontak fisik dengan saudara-saudara kita tersebut, agar kiranya dapat jujur kepada tim medis atau tim satgas covid-19.
Supaya dapat di cek kesehatannya dan dapat melakukan karantina mandiri. Ini bukan menyangkut jabatan, privasi dan kedudukan.
Akan tetapi ini menyangkut keselamatan kita semua dan keselamatan masyarakat Kabupaten Simeulue, karena yang sedang kita hadapi ini adalah Virus yang tidak kelihatan.
Dan saya berharap, agar kiranya masyarakat tidak mengucilkan baik itu keluarga dari saudara-saudara kita yang positif maupun mereka yang negatif Covid.
Karena terjangkit virus ini bukanlah sebuah aib. Jadi jangan kita mengucilkan mereka, tetap jaga persaudara, berdoa yang terbaik untuk kesembuhan mereka dan berdoa untuk kebaikan pulau yang kita cintai ini,” ucapnya Hardani.
Selanjutnya Hardani juga menghimbau dan mengajak seluruh masyarakat Simeulue, untuk tetap waspada, untuk tetap berhati-hati dengan segala bentuk yang akan terjadi.
“Silahkan beraktivitas, namun Ingat, Ancaman virus corona atau covid-19 itu nyata dan ada, maka waspada dan berhati hatilah,” sebut Hardani.
Kemudian katanya, untuk saat ini jaga jarak bukanlah memutuskan tali persaudaraan kita, akan tetapi itu lebih baik dan bermanfaat untuk kita semua, agar pemutusan mata rantai penularan virus ini cepat teratasi.
Selanjutnya, Hardani juga berharap kepada Pemerintah Daerah, terutama Tim Satgas Covid Kabupaten Simeulue, agar kiranya penjagaan dan pemantauan di jalur masuk Kabupaten Simeulue, baik itu jalur pelabuhan penyebrangan laut (pelabuhan), maupun itu jalur penerbangan (bandara).
Kiranya dapat di tingkatkan lagi, Agar virus covid-19 tersebut tidak memasuki pulau kita ini dengan masuk dan perginya orang silih berganti.
Dia juga mengatakan, tidak masalah jika kapal tetap beraktifitas seperti biasa, namu. n penjagaannya lebih di tingkatkan lagi, agar kita tidak kecolongan lagi,” tutup mantan aktivis mahasiswa itu. (Suhardi).