SIMEULUE ACEH (RADARNEWS.ID) – Akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi yang menerpa Kabupaten Simeulue, membuat Kapal Ferry Penyebrangan Laut di kepulauan itu tidak bisa beroprasi. Sehingga membuat sejumlah Sopir Truck terlantar di Pelabuhan. Para supir Truck tersebut juga tidak mendapatkan perhatian dari Pemda Simeulue. Kamis (21/05/2020).
Saat dikonfirmasi Radarnews.Id, sejumlah sopir Truck yang berada di Pelabuhan Penyebrangan Sinabang mengatakan, mereka telah berada di Pelabuhan Kabupaten Simeulue lebih kurang 20 hari. Namun sampai saat ini belum ada perhatiaan sedikitpun dari Pemerintah Simeulue,” tandas seorang sopir Truck.
“Kami faham dan mengerti, cuaca saat ini sedang tidak bersahabat (Cuaca Buruk), namun kami juga butuh perhatian dari pemerintah, karena kami disini ada yang sudah 10 hari dan 15 hari. Uang pun semakin menipis, untuk makan saja sudah mulai sulit. Berapalah gaji kami seorang supir ini. Maka kami juga butuh kepedulian, perhatian dan bantuan dari Pemda Simeulue,” tandas seorang supir Truck.
Adapun jumlah Truck yang berada di Pelabuhan Penyebrangan Sinabang saat ini sebanyak lebih kurang 60 Truck dan jumlah sopir 60 orang.
Ditempat terpisah, Sarwadi Ketua Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Distrik Simeulue, Kepada Radarnews.id mengatakan, saya melihat para supir Truck tersebut mengeluh karena keuangan mereka yang kian menipis selama berada di Pelabuhan Penyebrangan Sinabang, tampa adanya perhatian dari Pemda Simeulue.
Kemudian kata Sarwadi, Kami meminta Pemda Simeulue dan Dinas terkait, agar kiranya dapat memperhatikan para supir Truck tersebut, karena saat ini mereka sangat merasa sangat kesulitan. Keuangan mereka pun kian menipis, tempat tinggal untuk mereka istirahat saja tidak ada. Dapur umum juga tidak ada. Apalagi saat sekarang ini kita sedang dalam Bencana Nasional Covid-19 dan hendak memasuki hari raya Idul Fitri. sudah seharusnya Pemda memperhatikan mereka,” pungkas Sarwadi.
Selanjutnya, saat dikonfirmasi melalui Telefon selulernya, Kepala Pelabuhan Penyebrangan Sinabang, Hendra Wijaya mengatakan, mulai hari ini tanggal 21 Mai 2020, kapal sudah tidak beroprasi dikarenakan cuaca buruk dan gelombang tinggi. Kapal mulai beroprasi kembali pada tanggal 26 Mai 2020,” Jelas Kepala Pelabuhan Sinabang.
Sampai terbitnya berita ini, Kadinsos Simeulue, yang berusaha untuk di konfirmasi oleh awak media melalui telefon selulernya, namun tidak dapat dihubungi dan tidak terhubung. (Ar).