Beranda Daerah Acara Hajatan Dayak Tewoyan di Teweh Timur “Alam, Budaya dan Tradisi Perlu...

Acara Hajatan Dayak Tewoyan di Teweh Timur “Alam, Budaya dan Tradisi Perlu Di Lestarikan

1145
BERBAGI

Muara Teweh, (RADARNEWS.ID) -Tepatnya di Desa Benangin I kecamatan Teweh Timur Kabupaten Barito Utara Di Kalimantan Tengah, Lokasi Sei Lempanang” Salah satu keluarga Masyarakat Adat melaksanakan acara hajatan yang di bantu semua tetangga secara bergotong-royong dan dihadiri oleh ratusan pengunjung.

Alpius selaku Tokoh Masyarakat Adat menjelaskan kepada awak media yang tergabung dari organisasi Ikatan Wartawan Online (IWO) yang hadir pada saat acara, Saptu, 30/5/2020, Ia (Alpius) menjelaskan “Ini adalah acara yang di sebut Nahur hajat bahasa Tewoyan, “Artinya apabila mendapatkan anak laki-laki dari keturunan, kakek atau datu maka harus dilaksanakan hajat seperti ini, untuk upacaranya maka harus membuat (Ancak Gaya) yang di isi dengan Sasajen selengkapnya serta dilakukan penyembelih korban satu ekor kambing.
Upacaranya dilakukan pada lubuk sungai Lampanang anak Sei.tiwei, sesuai dengan hajat keluarga yang bersangkutan

Ditempat yang sama Silvia selaku keluarga menambahkan, bahwa leluhur hajatan seperti ini sudah sering dilakukan terutama bagi masyarakat adat setempat, hal ini sudah dianggap tradisi bagi suku dayak daerah barito utara khususnya dayak dusun tawoyan ” tidak munapik bagi kami keluarga sekalipun ada yang berbeda-beda keyakinan dan kepercayaan, kerna Hajatan sama saja artinya adalah ucapan syukur atas terkabulnya Do’a dan permohonan kepada Sang Maha Kuasa. Imbuhnya

Ade Menahutu R. Talis dan istri merasa bersyukur kerna apa yang di kehendaki mereka terkabulkan oleh yang Maha Kuasa serta mengucapkan mengucapkan terima kasih kepada warga yang sudah datang untuk membantu kesuksesan acara syukuran kami. Kata Ade

Mewakili dari Tim Gabungan IWO Barut, Sanu Peli menyampaikan “ini adalah Adat Budaya dan Leluhur yang sudah menjadi tradisi yang menyatu antara masyarakat dengan alam di sekitarnya, jika tidak ada lagi sungai dan alam ini lalu bagaimana tradisi dan kebudayaan itu bisa bertahan, ini yang perlu diketahui dan jadi perhatian Pemerintah supaya dapat melindungi hutan, sungai dan alam sekitar, dari pelaku impestasi tambang dan perkebunan. Kata Peli.(tim).