Lamsel,(radarnews.id)-Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang sejatinya digunakan untuk membantu Masyarakat yang kesulitan justru menjadi tempat mencari keutungan oleh para oknum nakal yang tidak memikirkan kesulitan yang dirasakan masyarakat. Seperti yang terjadi di wilayah Desa Wonodadi, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Lampung Selatan, dimana pada realisasinya diduga BPNT yang diterima oleh masyarakat tidak sesuai dengan jumlah nominal dana sebesar Rp.200.000 rupiah. Hal tersebut terungkap berkat pengakuan masyarakat setempat saat di komfirmasi awak media ini, Kamis (5/8/2021).
Sumber (Masyarakat-red) mengungkapkan jika BPNT yang diterima selama ini tidak pernah sesuai dengan nominal dana yang diberikan oleh pemerintah pusat.
Dirinya menjelaskan, BPNT yang diterimanya berupa Beras 10 Kg, Telur 2 Kg, Kacang Ijo 1/4 Kg, buah Kentang 1 Kg, dan Buah Pir 1/2 Kg dan jika dikalkulasikan mengikuti harga eceran pasar total uang yang dihabiskan hanya Rp. 143.500 rupiah.
Ia menjelaskan, sejak dari dulu BPNT yang diterima tidak pernah sesuai dengan nominal dana yang di berikan melalui rekening penerima bantuan.
Iya mengungkapkan, selain tidak sesuai sembako yang di terima juga bukan kualitas yang bagus.
“Sebelum mendapatkan bantuan sembako berupa telur, kami di kasih ayam 1 ekor, tetapai ayamnya sangat kecil, mau di besarkan cuman 1, mau di masak terlalu kecil,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan jika Dana BPNT yang diterima seluruh masyarakat penerima di Desa Wonodadi, dibelanjakan oleh Suparman, selaku kepada desa setempat.
“Yang membelanjakan dana BPMT tersebut untuk di serahkan kepada masyarakat adalah pak Suparman, seperti belanja telur, kentang,” ungkapnya.
Ia mengatakan, sebagai penerima bantuan dirinya merasa sangat dirugikan.
“Saya dan masyarakat lain yang menerima bantua sangat merasa dirugikan dengan hal ini,” katanya.
Ketika ingin dikonfirmasi di Kantor Desanya, Suparman sedang tidak ada ditempat, ketika dihubungi Via telpon nomor yang dituju sedang tidak aktif.
(AMURI).