Bandung,(radarnews.id) – 16/12/2022.Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kominfo) telah merancang proses peralihan dari TV Analog ke TV digital secara bertahap mulai dari 30 April 2022
Proses tersebut sudah tertera pada Peraturan Menteri No. 11 tahun 2021 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 6 tahun 2021 mengenai Penyelenggaraan Penyiaran.
Sebelumnya, pemerintah melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait peralihan TV tersebut, bahkan pemerintah Indonesia memberikan subsidi berupa (STB) set top box sebagai alat yang dapat mengubah TV Analog ke TV Digital.
Bahkan dukutip dari artikel Suarajakarta.id beberapa warga ada yang terkejud saat pertama kali menggunakan TV digital yang memiliki gambar begitu jernih meski dengan bantuan tetangga akhirnya ia dapat membuka TV Digital.
Salah satu alasan yang menjadikan TV analog beralih ke TV digital adalah karena 5G dimana sebelumnya TV Analog memakan pita frekuensi 700 MHz sebanyak 328 MHz.
Apabila TV analog beralih ke digital, maka hanya dibutuhkan 176 MHz bagi stasiun televisi. Hal tersebut dapat lebih dimanfaatkan untuk adanya layanan jaringan 5G yaitu sinyal generasi ke 5 yang kekuatan sinyalnya lebih cepat dan dapat membantu masyarakat Indonesia yang berada dipelosok untuk mendapat sinyal internet.
Maka dari itu ini merupakan hal yang cukup menarik dan menjadi sorotan bagi masyarakat Indonesia karena dengan adanya TV digital ini dapat berpengaruh kepada beberapa aspek diantaranya Pendidikan dan teknologi.
kualitas suara dan visual yang jernih, lebih banyak menjangkau Channel-channel sehingga masyarakat memiliki banyak pilihan. dalam TV digital tersedia pula channel digital seperti MentariTV yang cocok untuk anak-anak dan programnya banyak mengedukasi sehingga dapat mencerdaskan anak bangsa.
Karena salah satu kunci keberhasilan dari suatu bangasa adalah kecerdasan bagi generasi muda dengan mendapat Pendidikan formal disekolah maupun Pendidikan nonformal lain seperti etika dan Pendidikan karakter yang mungkin saja dapat dipengaruhi oleh apa yang mereka tontonJika yang sering mereka tonton adalah sinetron maka karakter dirinyapun akan menjiplak hal tersebut.
Mengapa generasi muda yang mempengaruhi keberhasilan bangsa?
Karena generasi muda saat ini berada di era digital. dimana mereka mampu memilih berita hoax atau fakta karena mereka terbiasa menerima banyak informasi dalam waktu yang singkat.
Mereka yang paling menguasai internet, banyak sekali hal yang mereka lakukan melalui internet seperti kolaborasi dan interaksi bukan hanya dengan tetangga atau teman sekolah melainkan dengan siapapun yang berada dipenjuru dunia manapun mencari potensi dan minat bakat sesuai dengan diri mereka masing-masing.
Karena generasi muda merupakan generasi penerus bangsa yang nantinya akan menjadi pemimpin. Apalah jadinya bangs aini jika generasi muda disuguhkan tayangan-tayangan yang kurang mengedukasi.
Seperti yang kita semua ketahui, saat ini TV sudah bukan satu-satunya media yang dapat mengakses informasi, dengan perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju sehingga dapat dikatakan TV telah jarang diminati oleh masyarakat yang kini lebih banyak menggunakan gadget untuk segala hal seperti membaca berita, berkomunikasi hingga streaming.
Alasanya adalah dengan gadget seseorang dapat mengendalikan apa saja yang akan mereka tonton sesuai dengan minat masing-masing,tidak ada iklan,tidak menggunakan listrik sehingga lebih mudah diakses. Sedangkan stasiun televisi lebih cenderung monoton.
Oleh karena itu Sebaiknya insan pertelevisian Indonesia lebih banyak menginovasikan program khususnya meningkatkan program edukasi yang bertema modern sehingga dapat mendorong generasi muda untuk menonton dan belajar lebih banyak lagi.
Pesan untuk generasi muda, dari pada overthingking dengan persoalan cinta atau fashion lebih baik memfokuskan diri untuk mencari ilmu melalui informasi-informasi dari media khususnya TV yang kini memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya. Kita harus ingat ada tanah air Indonesia yang sangat membutuhkan kita selaku generasi muda generasi penerus bangsa. (Rizgi Faradila Mahasiswa Universitas Kebangsaan RI,Fakultas Fikom).
(Arison).
