Lampung Timur. (Radar News) –Seleksi penerimaan pengawas pemilu ditingkat kecamatan [Panwascam] di Kabupaten Lampung timur diduga syarat kepentingan dan melanggar aturan. Banyak calon yang lolos masih Ya terdaftar aktif dalam organisasi dan pengurus lembaga Demikian itu diutarakan oleh salah satu peserta yang ikut seleksi senin (23/12/2019) kepada Arif Ketua LSM GIPAK Lampung timur.
Jika mengacu pengumuman calon Anggota Panwas Kecamatan Tahun 2019, banyaknya calon yang lolos tidak sesuai dengan isi surat, yang layangkan oleh Bawaslu Lampung timur, karna Ada di poin disebutkan setiap calon bersedia mengundurkan diri dari organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum atau tidak, tidak adanya job pekerjaan seperti pendamping Desa, Guru dll apabila terpilih,” Jelas Arif, Selasa (24 Desember 2019).
Bersamaan itu Berlian peserta seleksi Panwascam dari kecamatan Batang hari Nuban seleksi Bawaslu Kabupaten Lampung Timur juga diduga tidak menghiraukan aturan Bawaslu RI No 8 tahun 2019, tentang perubahan kedua atas peraturan Badan pengawas Pemilihan Umum No 19 Tahun 2017, Bawaslu Lampung Timur dapat Meloloskan beberapa nama calon yang masih bergabung dalam pengurus organisasi yang mempunyai akta notaris atau pengakuan pemerintah. Ada juga calon yang lolos sebagai panwascam yang masih menjabat sebagai Pendamping Desa bahkan 3 panwascam ada yang berdomisili di satu desa, berkemungkinan hal ini disebabkan ada hubungan kekeluargaan dengan salah satu Komisioner Bawaslu lampung timur ”
Oleh sebab itu dalam waktu dekat ini, kami sebagai peserta seleksi akan menyurati DKPP RI karena adanya dugaan melanggar aturan Bawaslu RI No:0883/K.BAWASLU/KP.01.00/XI/2019, tentang pedoman pelaksanaan pembentukan Panwas Kecamatan Tahun 2019. ungkap berlian.
Sedangkan Untuk memenuhi kebutuhan Panwascam, Bawaslu Lampung Timur sudah merekrut sebanyak 72 orang Kecamatan.
Masing-masing di mana setiap kecamatan membutuhkan sebanyak 3 orang Panwascam.Pendaftaran dibuka sejak 27 November sampai 3 Desember 2019 . Tutup Berlian.
Selaku Ketua Pokja perekrutan panwascam Lampung Timur Dedi Maryanto, saat dihubungi wartawan lewat whats App hanya mengatakan minta Ampun Bang……,
hal ini tentunya menjadi bahan pertanyaaan sangat besar…?
Bahkan ketua Bawaslu Lampung Timur Saat dihubungi enggan berkomentar.(fdl/Red).
