DHARMASRAYA, (Radarnews.id) -Musisi dan penyanyi legendaris Nasional bakal manggung di Dharmasraya. Mereka buat pertama kalinya akan menampilkan berbagai alat musik yang diadopsi dari relief yang terpahat di candi Borobudur, Jawa Tengah yang bakal digelar pada Senin (6/1) di kompleks Candi Padang Roco Nagari Siguntur Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatra Barat.
“Ini adalah alat musik yang dikembangkan berdasarkan interpretasi dari gambar yang ada di relief yang dipahatkan di dinding candi Borobudur,” ujar Purwa Tjaraka, Produser Sound Of Borobudur saat jumpa pers di Rumah Dinas Bupati Dharmasraya pada Sabtu (4/1) sore.
Sebanyak 14 personil yang akan unjuk kebolehan dengan menggunakan peralatan musik hasil interpretasi mereka. Bukan saja alat musik yang sudah dapat diinterpretasikan, namun juga aransemen dan lagu lagunya juga sudah diwarnai oleh nuansa masa silam. “Kita ketahui, bahwa Borobudur itu dibangun pada abad ke VII masehi. Berarti pada saat itu capaian peradaban kita di bidang musik sudah sedemikian tinggi. Dan ini yang ingin kita replikasi dalam masa kini,” kata Dewa Budjana, salah seorang personil Sound Of Borobudur.
Dengan semangat kekinian, para personil Sound Of Borobudur akan menunjukkan kebolehan mereka dalam memainkan aneka alat musik yang konon baru pertama akan mereka tampilkan dan mainkan di atas pentas resmi.
“Bahkan lagunya juga masih baru dan belum dirilis ke publik,” ujar Trie Utami yang sudah dua kali ke Kabupaten Dharmasraya dalam rangkaian Festival Pamalayu.
Sementara itu. Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, mengaku senang mendapat kehormatan sebagai tuan rumah konser musik yang menggunakan peralatan tradisional. Untuk itu, pihaknya sudah menyiapkan panggung di komplek candi Padang Roco, yang merupakan salah satu situs peninggalan sejarah di Kabupaten Dharmasraya.
Apalagi, penampilan Sound Of Borobudur berkaitan erat dengan upaya Kabupaten Dharmasraya dalam menggali sejarah masa lalu daerah ini. Bupati berharap, acara yang bakal dilaksanakan pada Senin (6/1) dapat mengingatkan capaian peradaban masa lalu, baik di lingkungan Borobudur di Jawa Tengah maupun di lingkungan Kabupaten Dharmasraya di Sumatera Barat.
Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan menyebutkan, banyak yang belum tahu bahwa Dharmasraya ternyata menyimpan cerita sejarah yang layak menjadi daya tarik. Semakin digali semakin menarik.
“Dharmasraya memiliki sisa kejayaan masa lampau dari kerajaan Melayu yang bercorakan Hindu-Buddha. Di hulu Sungai Batanghari juga tersimpan rapi tapak-tapak reruntuhan negeri tua yang berserakan di beberapa lokasi,” ujar bupati
Katanya, malalui Festival Pamalayu ini kita mengetahui bahwa Dharmasraya merupakan bangsa yang besar. “Melalui Festival Pamalayu, sejarah Dharmasraya yang selama ini dianggap sedikit melenceng, patut diluruskan agar generasi muda tidak salah kaprah terhadap sejarah Dharmasraya, terutama terkait Ekspedisi Pamalayu,” pungkasnya.(Gusfira).