DHARMASRAYA, (RadarNews.id) -Empat tahun kepemimpinan SUKA -AMAN masih meninggalkan sejumlah pekerjaan besar terkait belum meratanya pembangunan insfrastruktur di Dharmasraya. Diantaranya banyaknya jalan yang rusak dan sulit di akses dan dikeluhkan oleh warga Dharmasraya.
Warga Jorong Sitiung V Ragusa, Nagari Koto Padang, Kecamatan Koto Baru, mengeluhkan kondisi jalan kabupaten yang bergelombang dan berlobang. Dimana, Kondisi tersebut sudah bertahun dialami oleh masyarakat setempat maupun para pengguna jalan yang saban hari dilalui oleh para petani.
“Itulah nan kami tanggung de pak,” kata Denis (45), salah seorang petani yang tiap hari melintas dijalan tersebut kepada awak media pada Selasa (18/2)
Ia mengatakan, bahwa jalan yang rusak dan berlubang sepanjang lebih kurang 5 Km dan belum tersentuh perbaikan. Padahal jalan tersebut merupakan satu-satunya akses menuju pusat kabupaten serta lembaga pendidikan.
Sementara itu, Muzammil (42) pengendara mobil menyebutkan bahwa kondisi jalan rusak tersebut sudah berlangsung lama dan membahayakan bagi pengguna jalan.
“Kalau jalan disini memang rusak parah pak. Jika melewati jalan tersebut harus ekstra hati-hati karena jalannya rusak parah dan berlubang. Yang lebih berbahaya lagi banyak pengendara saling menghindari jalan rusak,” katanya.
Ia berharap pemerintah Dharmasraya memperhatikan jalan rusak tersebut, apalagi jalan tersebut akses menuju banyak lembaga pendidikan serta akses menuju pasar dan pusat kabupaten.
Terpisah, Syamsir (29) warga Kecamatan Asam Jujuhan juga mengeluhkan tidak adanya pembangunan jalan di kecamatan Asam Jujuhan.
“Kalau jalan di Asam Jujuhan memang kayak jalan ke hutan pak, jika dibandingkan dengan jalan daerah lain, kecamatan disini yang paling parah,” ujar Syamsir kepada RadarNews.id saat ditemui di Pulau Punjung pada Selasa (18/2)
Katanya, sejak Dharmasraya berdiri hingga saat ini jalan kabupaten dari Kecamatan Asam Jujuhan sepanjang 20 Kilometer tidak pernah mendapatkan perbaikan. Bahkan masyarakat Asam Jujuhan masih menumpang lewat jalan Kabupaten Bungo Provinsi Jambi.
Selain itu sambungnya, masyarakat Asam Jujuhan juga sangat membutuhkan Tower Induk untuk jaringan telpon seluler.
“Saat ini yang ada hanya pemancar, dan kami butuh Tower induk dan perbaikan jalan sesuai yang dijanjikan Bupati Sutan Riska pada tahun 2016 lalu,” ujarnya
Hal senada juga disampaikan oleh Lukman Fernando kepada RadarNews.id pada Selasa (18/2) menyebutkan bahwa Kecamatan IX Koto kondisi jalan sangat memprihatinkan.
“Jalan ke Lubuk Labu, Lubuk Karak dan Banai kecamatan IX Koto juga rusak parah, bahkan untuk ke Lubuk Labu tidak bisa dilewati dengan kendaraan roda empat,” ujarnya
Katanya, jalan yang ada di Lubuk Labu dan Lubuk Karak sangat sulit di akses karena licin dan berlubang. Apalagi kalau sudah hujan,jalanan juga sering terputus disebabkan longsor.
“Kalau sudah hujan jalanan disini sangat licin dan sulit di akses, ditambah lagi sering longsor di beberapa titik yang menyebabkan warga kecamatan IX Koto terisolir,” jelasnya
Selain itu sambungnya, jaringan telepon dan internet juga susah, apalagi kalau sudah mati lampu maka sinyal juga hilang.
Sebelumnya, Pihak Puskesmas juga menyampaikan keluhan kepada Komisi III terkait susahnya jaringan telpon dan internet di Kecamatan IX Koto saat kunjungan kerja anggota DPRD beberapa waktu lalu.
“Kami meminta difasilitasi untuk mendapatkan jaringan internet disini, apalagi saat ini untuk merujuk pasien sakit dari puskesmas ke RSUD Sungai Dareh harus secara Online,” ujar KTU Puskesmas Silago, Nurfaizal Rahman yang diaminkan oleh dr Sella dan Wali Nagari Silago, Firdaus Dt Koto Panjang.
Kalau mati lampu, internet sudah tidak bisa lagi, sementara pasien yang harus dirujuk harus menggunakan sistim online,” ujarnya”
Sementara Kepala Dinas PUPR Kabupaten Dharmasraya, saat di konfirmasi, terkait kondisi jalan kabupaten yang berlobang dan rusak di beberapa titik. Pihaknya mengatakan inshaallah.
“Inshaallah,” jawab Kadis PUPR Dharmasraya, Junaidi Yunus, singkat via WhatsApp, Selasa (18/2)
Saat ditanya apakah di tahun ini akan dilakukan perbaikan, ia menjawab ada untuk perbaikan. “Ada untuk pemeliharaan,” pungkasnya (Ard).