DHARMASRAYA, (RadarNews.id) -Upaya menciptakan pilkada Aman dan Damai di Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatra Barat sepertinya jauh panggang dari api. Hal ini terlihat dengan semakin memanasnya suhu politik di Kabupaten petro dolar tersebut. Pasalnya sejumlah baliho Bakal Calon Bupati Dharmasraya, Yosrisal dirusak oleh orang tak dikenal. Parahnya rusaknya baliho Yosrisal ini tersebar di tiga kecamatan yang ada di Dharmasraya.
Buktinya, alat peraga bakal calon Bupati Dharmasraya Yosrisal telah banyak yang hancur dirusak oleh tangan-tangan jahil Orang tak dikenal (OTK). Spekulasi yang berkembang dugaan pelaku merupakan orang yang merasa terancam kekuasaannya dengan majunya Yosrisal sebagai salah satu kompetitor terkuat pada Pilkada serentak 2020 kabupaten Dharmasraya.
Informasi yang dihimpun RadarNews.id di lapangan, setidaknya ada 5 titik baliho milik Yosrisal yang dirusak diantaranya di Simpang Blok A Piruko, Simpang Jorong Pulai Nagari Sitiung, perbatasan Taratak Koto Tuo Nagari Siguntur Kecamatan Sitiung, dan Jorong Bukit Mindawa Nagari Sikabau kecamatan Pulau Punjung serta Simpang SMK Sungai Rumbai.
Rusaknya beberapa baliho milik Yosrisal ditanggapi santai oleh Juru Bicara Bacalon Bupati Yosrisal, Fadli Aulia bahwa perusakan ini bentuk reaksi dari pihak-pihak yang tak menginginkan Yosrisal Maju sebagai Calon Bupati Dharmasraya dengan cara merusak baliho Yosrisal.
“Sejauh ini yang kita ketahui ada lima titik yang dirusak, dan sebelumnya ada juga di Simpang SMK Sungai Rumbai dan telah kita ganti,” ujar Jubir Bacalon Bupati Dharmasraya Yosrisal, Fadli Aulia kepada RadarNews.id pada Rabu (4/3)
Katanya, perusakan ini merupakan reaksi yang berlebihan dan merusak tujuan kita untuk menciptakan pilkada damai.
“Dengan adanya perusakan baliho Yosrisal ini, membuktikan bahwa ada reaksi yang berlebihan dari pihak tertentu. Sementara kita mengupayakan pilkada aman dan damai,” ujarnya
Katanya, terkait baliho yang dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab ini, kami menganalogikan Dharmasraya sedang sakit dan ketika obat yang kita tawarkan dan berikan oleh Pak Yos melalui baliho ternyata dilapangan ada reaksi dari obat tersebut.
“Berarti obat yang kita coba tawarkan ini mujarab, paten dan itu terbukti dengan adanya reaksi ini,” jelasnya
Fadli mengatakan, bagian dari oknum si perusakan baliho tentu saja penyakit yang bereaksi atas hadirnya obat penawar ini.
“Sudah biasa penyakit jika dikasi obat maka akan ada efek yang ditimbulkan, diantaranya ada yang panik, merasa tidak nyaman, dan takut, sehingga ada yang bereaksi dengan cara-cara seperti ini,” ujarnya.
Saat ditanya siapa yang melakukan perusakan, Fadli menjawab, tentu saja orang yang merasa terganggu oleh kehadiran Yosrisal sebagai salah satu kandidat Bupati Dharmasraya ke depan.
“Kalau siapa orangnya kita belum mengetahui dan belum bisa menujuk batang hidungnya, kita tidak lihat. Akan tetapi meski demikian kita tidak ada merasa takut,”ujarnya.
Yang penting, lanjut dia, sosialisasasi Yosrisal akan tetap dilakukan melalui baliho-baliho, soal ada yang terganggu itu menandakan bahwa Yosrisal adalah calon yang paling diperhitungkan.
Sementara itu, Bacalon Bupati Dharmasraya, Yosrisal menyebutkan bahwa ini bentuk demokrasi, ada yang senang dan ada yang tidak merupakan hal yang wajar.
“Terkait adanya perusakan Baliho ini membuktikan bahwa kita di perhitungkan oleh lawan, dan baliho yang rusak akan kita ganti lagi,” Ujar Yosrisal saat dihubungi radarnews.id via telpon seluler pada Rabu (4/3).
Katanya, pihaknya bertekad untuk menciptakan pilkada aman dan damai, namun jika ada pihak-pihak yang melakukan intimidasi dan premanisme, kita akan hadapi.
“Kalau ada yang menggunakan cara intimidasi dan premanisme maka kita akan hadapi, lo jual kita beli,” ujar Yosrisal sembari tertawa.
Namun, Yosrisal juga menegaskan agar pihaknya tidak terpancing terkait persoalan ini, dan tentunya pihaknya akan fokus melanjutkan perjuangan melalui sosialisasi dan konsolidasi partai politik.
“Kita minta tidak terpancing dan tetap fokus dengan sosialisasi pencalonannya sebagai calon bupati Dharmasraya,” pungkasnya. (Ard).