DHARMASRAYA, (RADARNEWS.ID) – Adanya aksi perusakan baliho oleh orang tak dikenal milik bakal calon Bupati Dharmasraya milik Yosrisal beberapa waktu lalu, ternyata belum masuk pada ranah Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Namun ini ranahnya pihak kepolisian karena belum masuk tahapan pilkada.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Bawaslu Sumatera Barat, Surya Efitritmen saat ditanya wartawan saat menghadiri jalan santai dalam rangka sosialisasi partisipatif pengawasan pemilu serentak 2020 oleh Bawaslu Kabupaten Dharmasraya yang dikemas melalui jalan santai pada Minggu (8/3).
Menurutnya, baliho-baliho bakal calon kepala daerah yang terpasang saat ini adalah murni milik perseorangan atau pribadi. Karena milik pribadi maka itu ranahnya pada pidana umum.
“Baliho itu milik pribadi, jika merasa dirugikan maka silahkan laporkan ke pihak yang berwajib,” ujarnya.
Berbeda lanjutnya, jika sudah menjadi calon maka alat peraga akan disediakan oleh pihak KPU berupa Alat Peraga Kompanye (APK), dan pemasangan akan ditata oleh pihak penyelenggara.
“Berbeda jika APK yang dirusak maka disitu sudah masuk dalam ranahnya Bawaslu. Sementara saat ini kan belum ada calon, tentunya belum ada wewenang kita,”ujarnya.
Disisi lain Surya mengatakan, untuk posisi rawan pemilu untuk Sumbar bertengger rangking tiga daerah terawan, dan Kabupaten Dharmasraya berada diposisi 85 tingkat nasional pada kategori Kabupaten/Kota terawan.
Terpisah, Jubir Pemenangan Bacalon Bupati Dharmasraya, Yosrisal, Fadli Aulia menyebutkan bahwa pihaknya belum membawa persoalan perusakan baliho ini ke pihak kepolisian, meskipun sudah ada pihak-pihak yang menganjurkan.
“Kita belum sampai pada tahap melaporkan persoalan ini ke pihak kepolisian, meskipun sudah ada pihak-pihak yang meminta kita untuk melapor,” ujar Fadli Aulia kepada RadarNews.id pada Senin (9/3).
Katanya, pihaknya mengapresiasi pihak-pihak yang memberikan masukan, namun kita masih berharap semoga OTK yang melakukan itu (perusakan baliho Yosrisal) sadar dan insyaf atas kesalahannya.
“Sekali lagi kami menginginkan pilkada aman dan damai, itu prinsip kami,” tegasnya
Apabila sudah masuk ke tahapan kampanye sambungnya, masih ada juga hal-hal seperti ini, pihaknya akan melakukan semuanya sesuai dengan Undang-undang dan aturan yang berlaku.
“Kalau sudah masuk tahapan, kita akan ikuti semua prosedur. Dan kita akan hadapi jika ada pihak-pihak yang melakukan upaya premanisme dan intimidasi dalam pilkada ini, karena yang kita inginkan adalah pilkasda Aman dan damai,” tegasnya
Saat ini kita fokus pada sosialisasi dan mengganti setiap baliho yang dirusak oleh oknum tak dikenal beberapa waktu lalu tersebut.
“Kepada pendukung dan relawan, kita ingatkan untuk tidak terpancing, karena kita komitmen menciptakan suasana yang kondusif,” pungkasnya
Sebelumnya Baliho Bacalon Bupati Dharmasraya, Yosrisal diduga dirusak oleh orang tak dikenal. Baliho yang rusak tersebut tersebar di tiga kecamatan yang ada di Dharmasraya. Setidaknya ada 5 titik baliho milik Yosrisal yang dirusak diantaranya di Simpang Blok A Piruko, Simpang Jorong Pulai Nagari Sitiung, perbatasan Taratak Koto Tuo Nagari Siguntur Kecamatan Sitiung, dan Jorong Bukit Mindawa Nagari Sikabau kecamatan Pulau Punjung serta Simpang SMK Sungai Rumbai.
Spekulasi yang berkembang dugaan pelaku merupakan oknum yang merasa terancam dengan majunya Yosrisal sebagai salah satu kompetitor terkuat pada Pilkada serentak 2020 kabupaten Dharmasraya. (Ard).