DHARMASRAYA, (RADARNEWS.ID) – Kadis Kesehatan Dharmasraya, dr Rahmadian membenarkan pasien PDP covid-19 yang kita kirim ke Padang akhirnya dipulangkan dan diharapkan isolasi mandiri.
“Memang benar 1 pasien PDP Covid-19 yang telah kita rujuk ke RSUP M Djamil pada Rabu (25/3) dini hari, akhirnya dipulangkan kembali ke Dharmasraya karena masuk kategori ODP ringan,” kata dr. Rahmadian.
Ia menjelaskan, bahwa inilah kondisi saat ini, dimana rumah sakit rujukan kita di Sumbar dengan memang kemampuan terbatas dan alat terbatas mengharuskan untuk menyeleksi pasien PDP covid19 dengan ketat.
“Karena rumah sakit rujukan diprioritaskan untuk pasien PDP yang sesak nafas dan masuk kategori berat. Sementara pasien kita ini kategori ringan,” jelas Jubir Bupati Sutan Riska tersebut.
Saat ditanya apakah pasien PDP yang dipulangkan oleh RSUP M Djamil ini akan dirawat di RSUD atau dirumah, Rahmadian menyebutkan bahwa pihaknya kan berkoordinasi dengan pars spesialis.
“Kalau memang perlu diisolasi di RSUD ya kita akan isolasi di RSUD. Namun ada protap terbaru dari Kemenkes dalam menyikapi keterbatasan APD, jumlah tempat tidur dan ruang isolasi. Maka boleh pasien di isolasi di rumah,” jelasnya.
Hingga saat ini, menurut Rahmadian, sebanyak 29 warga Dharmasraya telah ditetapkan sebagai ODP, lalu untuk PDP hanya 1 pasien. Dan yang diberitakan sebelumnya bukanlah PDP namun ODP.
Sementara, berdasarkan data Dinkes Kabupaten Dharmasraya per tanggal 23 Maret 2020, bahwa jumlah warga setempat yang memiliki riwayat perjalanan dari daerah terjangkit COVID-19 (PPT), Orang Dalam Pantauan (ODP), Orang Dalam Pengawasan (PDP) sebagai berikut, PPT sebanyak 252 orang dan ODP 29 orang dan PDP 1 orang.
Sebaran data di kecamatan se Dharmasraya diantaranya Pulau Punjung PPT 52, ODP 7, kecamatan IX Koto PPT 6 orang, Sitiung PPT 38, ODP 4 orang, Koto Baru PPT 30, ODP 9 , Koto Besar PPT 30, ODP 3, Sungai Rumbai PPT 22, ODP 2, Asam Jujuhan PPT 20, Padang Laweh PPT 17, Timpeh PPT 14, Tiumang PPT 14 dan Koto Salak PPT 19, ODP 3 orang.
“Hingga hari ini, sebanyak 29 orang ODP yang awalnya masuk sebagai PPT (Pelaku Perjalanan dari daerah terjangkit). Dari 29 orang ODP ini memiliki gejala batuk, demam dan flu,” pungkasnya. (Ard).