Beranda Banda Aceh KADES LUGU : PEMBANGUNAN SEKOLAH PAUD DINILAI TIDAK LAYAK DAN TIDAK TRANSPARAN

KADES LUGU : PEMBANGUNAN SEKOLAH PAUD DINILAI TIDAK LAYAK DAN TIDAK TRANSPARAN

725
BERBAGI

SIMEULUE (RADARNEWS.ID) – Pembangunan Paud Buah Hati Bunda yang berlokasi di Desa Lugu Kecamatan Simeulue Timur dinilai tidak layak dan tidak transparan dengan Pemerintahan Desa dan masyarakat setempat. Diketahui, bahwa sumber dananya dari APBN dengan pagu anggaran sebesar Rp.300.000.000,- (Tiga Ratus Juta Rupiah).

Kepala Desa Lugu Rospian Nasra“ merasa sangat kecewa dengan Hasil Pembangunan Paud tersebut, karena Paud tersebut diperuntukan sebagai tempat Edukasi Anak Usia Dini. Dalam hal ini dikarenakan tidak ada koordinasi dan transparan antara Koordinator Pembangunan Paud (E), Kepala Sekolah Paud (S) dengan Pemerintahan Desa Lugu, sehingga Pembangunannya dinilai Tidak Layak”.

“Seharusnya ada koordinasi, karena sebelum adanya pembangunan paud tersebut, kita ada melakukan musyawarah dalam hal persetujuan pembangunan paud. Nah, setelah pelaksanaannya sudah mulai berjalan sampai dengan hari ini tidak pernah ada koordinasi dan transparan” ungkapnya kepada media Radarnews.id Rabu (01/04/2020).

“Logika kita berfikir dengan pagu anggaran dana sebesar tiga ratus juta rupiah atau dua ratus tujuh puluh juta lah katakan, apakah layak bangunannya hanya satu kelas seperti itu dan keramiknya pun tidak dipasang, sehingga menelan dana sebesar itu. Seperti apa ya RAB? dan Siapa Konsultannya? Siapa Panitia dan Pengawasnya? sedangkan bangunan sekolahnya dimanfaatkan untuk sekolah paud, maka harus servis dan harus lux tempatnya”.

“Kemudian alat edukasinya sebesar 30 % dari anggarannya juga tidak ada yang nampak. Fasilitas yang dipakai oleh paud sekarang dan juga sebagian mobiler adalah fasilitas yang bersumber dari dana Desa pengadaannya”.

“Kalau saya dendam dengan paud atau dikatakan saya tidak setuju dengan paud itu adalah salah besar. Saya sangat setuju dengan adanya Pembangunan Paud tersebut. Sekarang sudah saya anggarkan dana Desa 2020 untuk membuat jalan ke lokasi sekolah paud, agar aksesnya mudah dilewati oleh anak-anak maupun wali muridnya. Jadi saya tidak sentimen dengan pendidikan bahkan saya sangat menyukai dan senang dengan adanya sekolah paud di desa kita. Hanya saja kelayakan gedung plus alat edukasinya saja yang tidak sesuai dengan anggaran dan transparansi dalam pelaksanaan pembangunanya terksesan Pemerintahan Desa seolah–oleh tidak ikut berperan dan berpartisipasi” tutupnya.

Koordinator Pembangunan Paud Buah Hati Bunda saat dikonfirmasi Media Radarnews.id via seluler enggan menyebutkan berapa pagu anggaran untuk Pembangunan Paud tersebut. “Beliau hanya menjawab sumber dananya dari APBN dan sudah serah terima dengan Lembaga Pemanfaat, yaitu Paud tersebut. Sekolah itu dioperasionalkan dari tahun ajaran kemaren yaitu 2019/2020. Dari Dinas Pendidikan Kabupaten Simeulue dan Konsultan sudah meninjau Lembaga Paud tersebut ke lokasi Bangunan Sekolah Paud” pungkasnya.

“Untuk informasi lebih lanjut jangan tanyakan ke saya selaku koordinator, silakan tanyak langsung dengan Kepala Sekolah Paudnya. Nanti kami panggil Pak Kadesnya dengan Ka.Sekolah paudnya bersama Pak Kadis Pendidikan Kabupaten Simeulue kita klarifikasi bersama” tutupnya.(shd).