Medan, (RADARNEWS.ID) – 10 april 2020 – Pasca perpanjangan karantina wilayah, “lockdown” di Malaysia, buruh atau pekerja migran asal Indonesia (BMI) yang berjumlah jutaan bakal mudik dalam waktu dekat. Termasuk BMI asal Provinsi Sumatera Utara.
Alhasil, banyak BMI dideportasi dari Malaysia. Bandara Internasional Kualanamu menjadi salah satu tempat pemulangan TKI. Tercatat sebanyak 537 BMI akan dipulangkan dalam 2 hari ini (9-10/04).
Protokol kedatangan BMI dari luar negeri pun dijalankan, seperti pengecekan suhu tubuh dan desinfeksi. Selain manusia, barang bawaan juga harus diperiksa. Untuk itulah, petugas Karantina Pertanian Medan turut bertugas di tempat pemasukan.
“Semua memang harus waspada, termasuk sektor pertanian. Kita ini sedang dalam masa sulit, makanya jangan sampai ada hama penyakit hewan dan tumbuhan masuk dan merusak pertanian kita melalui barang bawaan para BMI ini. Justru di situlah peran kita di era pandemi, karena manusia yang sakit tetap butuh asupan makanan. Dan sektor pertanianlah yang bisa menyediakannya,” kata Hafni Zahara, Kepala Karantina Pertanian Medan.
Petugas Karantina Pertanian Medan lakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan para BMI. Tentunya untuk memastikan jika BMI itu membawa komoditas pertanian, harus dalam kondisi sehat, tidak membawa hama penyakit hewan dan tumbuhan.
“Petugas kami tetap bertugas, tentunya dengan APD yang memadai. Kemungkinan para BMI itu membawa komoditas pertanian tetap ada, meski mungkin lowrisk, untuk konsumsi saja. Tapi risiko petugas kita melakukan kontak dengan para BMI saat melakukan pemeriksaan juga harus diwaspadai. Merekalah garda terdepan pertanian negeri ini,” terang Hafni.
Dalam pemeriksaan ini, petugas karantina tidak menemukan BMI yang membawa komoditas hewan dan tumbuhan.
“Mereka hanya membawa tas koper yang berisi pakaian pribadi,” pungkas Hafni.(efrizal).