Bandarlampung (Radarnews.id)- Pemerintah Provinsi Lampung mulai melakukan pengembangan beras analog berbahan dasar ubi kayu sebagai salah satu alternatif pangan di daerah Lampung tengah.
“Kita akan coba kembangkan potensi komoditas Lampung, salah satunya ubi kayu sebagai salah satu bahan baku beras analog,” ujar Pelaksana Tugas Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung, Kusnardi di Bandarlampung, Rabu (16/6).
Rencana pengembangan beras analog sebagai alternatif pangan selain beras akan dikembangkan hingga kabupaten/kota.
Saat ini menurutnya dikembangkan di Kabupaten Lampung Utara dan Lampung Tengah sebagai daerah yang digunakan sebagai pusat pengelolaan.
“Agenda ini akan dilaksanakan dalam waktu dekat, kami upayakan pembangunan itu dengan nilai investasi Rp300 miliar,” katanya.
Menurutnya, dalam penyusunan pengembangan pabrik beras analog berasal dari ubi kayu tersebut telah mulai dilakukan pendaftaran bagi petani ubi kayu yang ingin ikut serta.
“Telah ada pendaftaran, petani cukup membeli dari petani untuk mengolah singkong jadi makanan seperti singkong kering dan chips,”paparnya.
Kusnardi menjelaskan adanya beras analog dapan mengobati orang yang memiliki penyakit khusus seperti diabetes.
Diketahui luasan lahan singkong di Lampung mencapai 366.830 hektare, dan lahan ubi kayu terbesar di Lampung berada di Lampung Tengah dengan luas mencapai 121.000 hektare, lalu diikuti dengan Lampung Utara 53.994 hektare, dan Lampung Timur seluas 49.000 hektare.
(Han)