Beranda Daerah Tambang Emas ilegal, Desa Muratara Dibakar Petugas Gabungan

Tambang Emas ilegal, Desa Muratara Dibakar Petugas Gabungan

275
BERBAGI

Mauaratara,(Radar News.id)-Keruhnya sepanjang aliran air sungai Tiku Desa Muara Tiku Kecamatan Karang Jaya kabupaten Muratara, akibat ulah para tambang liar milik warga setempat, akibat ulahnya itu membuat ekosistem air Menjadi tercemar.

Petugas Gabungan dari dari TNI, Polri, Satpol PP dan LPPAS mendapatkan 10 tempat aktifitas tambang emas liar dihulu sungai Tiku Desa Muara Tiku, milik warga yang ditindak tegas oleh petugas Gabungan, Kamis,8/7/2021.

Dalam kegiatan tersebut ternyata tidak ada satupun para penambang emas liar berada di tempat, sepertinya kegiatan pengerbakan oleh petugas gabungan itu diketahui oleh penambang emas liar, dan petugas gabungan melakukan pemusnahan seperti pondok tempat peristirahatan para penambang liar sepanjang aliran sungai Tiku dengan cara dibakar.

Selain itu juga petugas gabungan juga mengamankan barang bukti yang diamankan seperti mesin genaset, mesin keong dompeng, mesin sinso dan puluhan alat dulang.

Kapolres Muratara AKBP Eko Sumaryanto, membenarkan telah melakukan penertiban aktivitas tambang liar di sepanjang aliran sungai tiku, Desa Muara Tiku, Kecamatan Karang Jaya.

“Akan terus melakukan penindakan tegas terhadap aktivitas yang meresahkan warga,”Katanya dengan tegas.

Menurutnya, air sungai merupakan warisan yang harus dijaga untuk dilestarikan bagi generasi mendatang.

Ia juga mengatakan, Upaya penindakan merupakan langka terakhir dari serangkaian tindakan sebelumnya, seperti sosialisasi, dialog dan memanggil sejumlah penambang agar bisa diarahkan ke hal positif.

“Ada 10 titik yang kami tertibkan mudah-mudahan air sungai di wilayah kita bisa jernih lagi dan tidak tercemar,”Ungkapnya.

Warga diharapkan, lanjutnya jangan melakukan aktivitas yang merusak lingkungan, seperti dompeng ini lebih banyak mudharatnya. “Air sungai keruh dan ekosiatemnya terganggu,”Ujarnya.

Untuk barang bukti yang diamankan seperti mesin genset, mesin keong dompeng, mesin sinso dan puluhan alat dulang, dan sebagian barang bukti langsung di musnahkan dengan cara di bakar. Karena tidak memungkinkan dibawa dan keterbatasan transfortasi. Katanya.

(Amelia).