Beranda Daerah Memasuki Usia Ke-9 Tahun, PALI Capai Pemerataan Pembangunan

Memasuki Usia Ke-9 Tahun, PALI Capai Pemerataan Pembangunan

460
BERBAGI

PALI, (RADARNEWS.ID)-Memasuki usia yang kesembilan tahun Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Propinsi Sumatera Selatan (Sumsel) terus berbena diri, semenjak terpisah dari Kabupaten induk Muara Enim pada tahun 2013 silam, pembangunan Kabupaten PALIpun telah mencapai hasil yang gemilang.

Salasatuh alasan yang mendesak ketika PALI akan dibentuk kala itu, buruknya fasilatas transportasi jalan dan jembatan dalam wilayah Kabupaten PALI, buruknya ekonomi masyarakat, tingginya angka kemiskinan, lemahnya sumber daya manusia, buruknya pelayanan publik.

Kabupaten yang terlahir pada tahun 2013 silam itu dikenal dengan daerah terisolir, sejumlah besar ruas jalan dan jembatan nyaris tidak bisa dilalui kendaraan bermotor terutama kendaraan roda empat.

Beberapa besar ruas jalan yang kondisinya sangat tragis kala itu antara lain jalan Sungai Baung-kota Pendopo, jalan Tana Abang-Simpang Rasau-Kota pendopo, jalan Modong-Desa Pengabuan tembus Desa Betung-Babat-Desa Spantan sampai ke kota Pendopo, jalan Tanjung Baru-Kota Pendopo.

Dengan keadaan jalan yang begitu memprihatinkan tentula sangat berdampak buruk pada perekonomian masyarakat.

Menurut cerita tetua masyarakat sebelum dibentuknya PALI, pada masanya, pusat perdagangan jual beli kebutuhan rumah tangga hingga kebutuhan pokok adalah kota pendopo, jika ingin menjual atau membeli kebutuhan sehari-hari dari Desa-Desa menuju Pendopo dengan menaiki kendaraan roda empat yang dibekali rantai kapal yang dianyam dan dilingkari pada roda mobil dengan tujuan untuk memperbesar gaya gesekan sehingga roda dapat melaju dijalan yang licin, itupun membutuhkan waktu tempuh berjam-jama hingga berhari-hari.

Daerah yang dikenal atau acapkali diucapkan Masyarakat PALI dengan kalimat musim panas berdebu, musim hujan berlumpur kalimat tersebut menggambarkan bertapa terisolirnya Penukal Abab Larang Ilir pada masa itu.

Kini kondisi dilapangan sudah berbalik 360 derajat, jalanan suda ramai di lalaui dan telah dinikmati masyarakat baik masyarakat Kabupaten PALI sendiri maupun masyarakat luar Kabupaten, ini adalah buah hasil capaian pembangunan pemerintahan Kabupaten PALI.

Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Pali Tristanto ketika dihubungi via Whatshap pada (14/04/2022) untuk dimintai tanggapan capaian pembangunan infrastruktur Kabupaten PALI belum ada tanggapan sampai berita ini ditayangkan.

Seperti dilansir Sininews.com Pernyataan yang disampaikan Bupati PALI Ir.H Heri Amalindo MM dihadapan tim verifikasi tanda kehormatan Satya lencana Wira karya disanggar Pramuka kelurahan Handayaji kecamatan Talang Ubi pada Rabu 13/04/2022 Meski pun telah memasuki usia ke-9 tahun, pemerintah kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) belum mempunyai perkantoran, memang sengaja dilakukan pemerintah kabupaten karena terlebih dahulu megedepankan pembangunan infrastruktur publik.

Dikatan Bupati PALI bukan kami tidak mau membangun perkantoran, tapi percuma kalau jalan masih rusak, rumah sakit masih buruk, pendidikan masih tertinggal dan perputaran ekonomi masyarakat masih terhambat.

 

Dinyatakan Bupati dengan telah dibangunnya infrastruktur publik, seperti jalan, rumah sakit, sekolah-sekolah dan Polres, akses masyarakat menjadi lancar, karena hampir seluruh jalanan yang ada di PALI sudah bisa dilalui.

“Alhamdulillah diucapkan Bupati berkat dukungan semua elemen masyarakat, aktivitas warga lancar, perekonomian, pelayanan kesehatan, pendidikan meningkat, serta kondisi keamanan kondusif,”.

Sembilan tahun silam diceritakan Bupati ketika dirinya dipanggil Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin, dimana dirinya ditunjuk sebagai Penjabat Bupati PALI, mendengar nama PALI saja sudah takut.

Pasalnya, saat masuk PALI kondisi jalan dimana-maa rusak peneranganpun tidak ada, fasilitas kesehatan pun buruk, pendidikan sangat jauh dari kata layak dan sangat rawan pembegalan hampir setiap hari ada kejadian.

“Pernah ada warga yang menggendong bayi yang sakit menuju rumah sakit tidak tertolong lagi karena akses jalan buruk, sehingga jarak tempuh lama. Keamanan juga cukup rawan, pembegalan hampir tiap hari terjadi. Tapi alhamdulillah saat ini setelah dibangun jalannya, dibangun rumah sakit dan polres kejadian itu menjadi cerita masa lalu bagi masyarakat PALI,” kenangnya.

Sedangkan capaian kinerja makro pemerintah daerah tahun 2021 dengan mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai berikut:

Indek pembangunan manusia mencapai 64,88 poin meningkat sebesar 0,18 poin dari tahun 2020 sebesar 64,70 poin, angka IPM Kabupaten PALI masih di bawah rata-rata IPM Provinsi Sumsel sebesar 70,24.

Angka kemiskinan sebesar 12,92% meningkatkan sebesar 0,29% dari tahun 2020 dan merupakan dampak dari adanya wabah Covid-19. Angka pengangguran sebesar 3,61% turun sebesar 0,13% dari tahun 2020.

Pertumbuhan ekonomi sebesar 2,18% meningkat sebesar 1,90% dari tahun 2020. Sedangkan Rasio GINI sebesar 0,331 turun sebesar 0,001 dari tahun 2020 yakni 0,332 dan masih di bawah Provinsi Sumsel dengan nilai rasio GINI sebesar 0,34%.).

(sbr).