Tulang Bawang Barat, (Radar News) — Pembangunan jalan onderlagh ditiyuh Suka Jaya Kecamatan Gunung Agung Kabupaten Tulang Bawang Barat disoal warga.
Pasalnya pembangunan jalan onderlagh ini dinilai tidak sesuai dengan sfekualifikasi sebagaimana mestinya.
Hal tersebut disampaikan oleh salah satu warga setempat yang tidak ingin disebut namanya mengatakan, selain diduga tidak sesuai dengan sfekualifikasi pembangunan jalan ini juga tidak transparan.
“dari awal hingga saat ini, pembangunan jalan onderlagh ini tidak dipasang papan informasi di lokasi kegiatan berjalan, sehingga kami selaku masyarakat tidak dapat mengetahui berapa jumlah pagu anggaran dan volume kegiatannya,” ucap salah satu warga kepada awak media baru-baru ini.
Tak hanya itu, wargapun menilai pembangunan jalan ini berpotensi merugikan negara. Sebab, dilihat dari tekhnis pengerjaan hingga penyusunan sangat jauh dari petunjuk teknis semestinya.
“susunan batu itu disusun banyak yang tertidur, belum lagi sebelum disusun tidak ditebar pasir. Yang lebih parah lagi penguncian kiri dan kanan sepertinya tidak digali hanya ditutupi dengan urukan tanah saja. Jelas hal seperti itu dilakukan supaya dapat meraup keuntungan yang besar,” imbuh narasumber.
Sementara, sekretaris tiyuh setempat, Sujadi saat dikonfirmasi via telpon Sabtu (21/12/19) mengatakan jika dirinya tidak dillibatkan dalam pelaksanaan pembangunan baik dari sumber Dana Desa maupun yang lainnya.
“benar saya memang selaku sekdes ditiyuh ini, namun untuk pelaksanaan saya sama sekali tidak dilibatkan bahkan saya tidak tau menau baik dari pembangunan dana desa maupun diluar dana desa, seperti pamsimas saya juga ditunjuk selaku ketua KKM namun saya dtidak di fungsikan semua di ambil alih oleh kepalo tiyuh,” ungkap sujadi.
Menanggapi hal tersebut Kabid Investigasi Lembaga Investigasi Badan Advokasi Penyelamat Aset Negara (LI BAPAN) Provinsi Lampung, Herry Wansyah menuding tentang pembangunan onderlagh di tiyuh suka jaya di jadikan bahan bancaan oleh para oknum yang tidak bertanggung jawab.
“sudah jelas sekecilnya dari keterbukaan informasi publik mereka telah menyalahi aturan, jangankan yang lainnya. Patut dicurigai jangan-jangan dana desa memang dijadikan ajang untuk mencari keuntungan, hal seperti ini yang tidak bisa dibiarkan harus di brantas hingga akar-akarnya,” tegas Herry. (reza).
