TUBABA, (RADARNEWS.ID) -Masyarakat Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) Lampung, harapkan keseriusan Pemerintah Provinsi dalam menangani pembangunan ruas jalan penghubung antar Kabupaten Tubaba dan way Kanan.
Pasalnya, dari tahun ke tahun, proyek bernilai miliaran rupiah yang dibangun di ruas jalan
penghubung antara Kabupaten tersebut belum tampak memberikan solusi penanggulangan banjir secara signifikan.
Berdasar pantauan radarnews.id, pada Februari 2019 Pemerintah Daerah Tubaba telah mengusulkan terhadap Pemerintah Provinsi Lampung untuk melakukan penimbunan, namun pembangunan yang diberikan berupa rigid beton sepanjang kurang lebih 500 meter belum menyentuh titik banjir di ruas jalan yang di maksud.
“Tahun 2019 sudah diusulkan ke Pemerintah Provinsi Lampung, alhamdulillah rigid beton bisa terbangun meski belum sampai pada titik banjir, dan tahun 2020 ini sudah kita usulkan kembali agar segera dilakukan perbaikan.” kata Bahruddin Kabid Bina Marga PUPR Tubaba pada Rabu (19/2/2020).
Dia berharap, tahun 2020 pembangunan rigid beton dapat dilanjutkan kembali sehingga banjir tahunan yang meredam akses jalan menuju Kecamatan Negeri Besar bisa teratasi.
“Kita berharap Pemprov Lampung harus segera membuat saluran air yang besar atau jembatan bok dan juga melakukan penimbunan pada titik banjir. Untuk pembangunan ruas jalan provinsi di Panaragan itu menjadi perhatian pemerintah daerah Tubaba, meski itu kewenangan pemerintah provinsi Lampung.” Jelasnya.
Sementara itu, mantan Kepala Tiyuh Panaragan Zaibun Muin menerangkan, banjir tahunan berdampak pada terhambatnya aktivitas warga yang mayoritas memiliki usaha perkebunan di wilayah setempat.
“Banjir mengganggu aktivitas warga yang melintas di ruas jalan provinsi di Panaragan, setiap tahun kita akui ada pembangunan dari provinsi Lampung yang diperuntukkan untuk ruas jalan itu.” Terang Calon Kepala Tiyuh periode ke II Zaibun Muin.
Lanjut dia, ruas jalan banjir itu memerlukan dua unit jembatan bok. Bahkan telah beberapa kali diajukan baik melalui Musrenbang pun proposal usulan pembangunan secara langsung.
“Sebagai masyarakat Tiyuh Panaragan, tentu kami sangat mengharapkan di tahun 2020 ini rigid beton di lanjut kan sampai nyambung dengan yang sudah di bangun pada tahun 2017 lalu. Jika pembangunan dilanjutkan insyaallah pada tahun 2021 banjir akan teratasi dan masyarakat akan nyaman melintas.” Imbuhnya. (p).