Lampung Tengah, (RADARNEWS.ID) – Sejumlah Walimurid Sekolah Dasar (SD) Negeri 3, Poncowati Kecamatan Terbanggibesar, kembali mengeluhkan pungutan yang dilakukan pihak sekolah.
Data yang berhasil dihimpun, tahun 2018 pihak sekolah meminta uang pembangunan vaping blok sebesar Rp50 ribu. Kemudian ditahun 2019 pihak sekolah kembali meminta kepada wali murid sebesar Rp100 ribu untuk satu unit ruang kelas.
Salah satu wali murid yang meminta namanya dirahasiakan menjelaskan, adanya pungutan yang diminta kepada wali murid dinilai sangat meresahkan. Terlebih, bagi wali murid yang berpenghasilan rendah.
“Ini sudah yang kesekian kalinya pihak sekolah membebankan biaya pembangunan kepada walimurid. Jangankan buat bayar uang yang diminta, buat makan sehari-hari saja kami tidak cukup,” keluhnya sembari mewanti-wanti namanya disebutkan.
Memang lanjutnya, selama ini siswa masuk pagi dan siang karena kekurangan ruang kelas.
“Tapi kan sudah dibantu dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2019 sebanyak tiga ruang kelas,” jelasnya.
Tak sampai disitu, pihak sekolah juga memberikan surat edaran kepada siswa. Disitu tertulis nama siswa, kelas, serta jumlah uang yang sudah bayar dan yang belum. Didalam surat itu juga, kepala (Kop) suratnya tertulis nama sekolah. Tanda tangannya kepala sekolah dan guru setempat. Tidak ada mengatasnamakan komite.
“Nah inikan namanya mendiskriminasikan siswa yang belum bayar. Otomatis bagi anak yang belum bayar, pasti malu kepada teman yang sudah bayar,” keluhnya sembari menunjukan surat edaran yang diberikan walikelas.
Sementara itu, Kepala SDN 3 Poncowati, Sri Suyatmiyati membenarkan adanya penarikan tersebut. Meski ia menampik, penarikan dilakukan pihak sekolah.
Menurutnya, adanya penarikan tersebut telah diketahui oleh komite sekolah. Tidak ada pihak sekolah yang menarik. Semua penarikan oleh komite dengan nilai yang bervariasi.
“Iya memang saya akui adanya kesalahan terkait surat tersebut. Penarikan uang itu, untuk pembangunan satu unit ruang kelas, dengan tujuan siswa masuk pagi semua,” jelasnya.
Dikatakannya, selama ini siswa bergantian masuk pagi dan siang, untuk kelas 3 dan 4. Pada tahun 2019 pihak sekolah mendapatkan bantuan sebanyak tiga ruang kelas yang bersumber dari dana alokasi khusus tahun 2019.
“Karena kurang satu ruang maka kami minta kepada walimurid kelas 1 sampai 6 untuk membantu satu ruang kelas,” tandasnya. (TIM).