DHARMASRAYA, (RADARNEWS.ID) -Pandemi Covid 19 diprediksi berdampak pada kelangkaan kebutuhan pangan jangka panjang. Bahkan kondisi perekonomian saat ini sudah semakin merosot tajam, termasuk di Kabupaten Dharmasraya. Untuk mengantisipasi kondisi ini Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan melakukan koordinasi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri, dan Menteri Sosial Juliari P Batubata, membahas soal penanganan virus corona via video conference pada Rabu (1/4) sore.
Foto : Megawati Soekarno Putri saat video conferense bersama bupati Dharmasraya.
Hasil koordinasi tersebut diposting langsung oleh akun Facebook dan IG pribadi Sutan Riska Tuanku Kerajaan, yang berbunyi.
“Hari ini, saya vidio confrence bersama Ibu Megawati Soekarno Putri dan Menteri Sosial Bpk. Juliari P Batubara. Kita membahas soal penanganan virus korona di Dharmasraya. Ibu mega banyak memberi masukan termasuk meminta agar jangan sampai ada warga yang menolak pemakaman jenazah pasien virus corona, kalau sempat ada di Dharmasraya. Dan Alhamdulillaah kita dapat bantuan beras 100 ton untuk warga. Selain itu kita juga meminta Alat Pelindung Diri ( APD) untuk tenaga medis. Kita bersukur bisa mendapat perhatian pusat, dan kita akan terus berupaya bekerjasama dengan pusat dan seluruh elemen untuk memaksimalkan penanganan virus ini. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allaah SWT, aamiin,” tulis Sutan Riska Tuanku Kerajaan di akun facebook dan Instagram pribadinya.
Cuitan Sutan Riska Tuanku Kerajaan ini mendapat tanggapan beragam, ada yang mensuport hingga pesimis tidak kebagian jatah beras bantuan sebanyak 100 ton tersebut. Bahkan selang beberapa jam saja, postingan tersebut telah dibagikan 235 kali, dan telah disukai sebanyak 2035 serta dikomentari 326 netizen.
Postingan bupati Sutan Riska juga dikomentari juga oleh Aktifis sekaligus praktisi hukum, Pandong S Nabris. Bahkan Pandong mengapresiasi dan juga memberikan rician asumsi kebutuhan pangan 200.000 warga Dharmasraya untuk 3 bulan ke depan.
“Mantap, 100 Ton. Semoga, ada tambahan cadangan untuk sekitar 200.000 Jiwa warga Dharmasraya,” tulis Pandong dikolom komentar Facebook Sutan Riska pada Rabu (1/4).
Katanya, kalau setiap orang makan 200 Gram/Hari ( 0.2 Kg). Maka, 100 Ton itu, sama dengan konsumsi total warga Dharmasraya untuk sekitar 5 Hari. Kalau asumsi tersebut diatas, dijadikan kebutuhan sebulan. Maka, 1 bulan total konsumsi Warga Dharmasraya diperkirakan ; 600 Ton/bulan. Kalau 2 Bulan ; 1.200 Ton dan 3 Bulan ; 1.800 Ton.
“Kalau di check ke lapangan, sepertinya ketersediaan tersebut masih ada, tinggal bagaimana kita bisa memastikan bahwa cadangan beras yang ada saat ini tidak dijual keluar Dharmasraya. Insya’Allah, kalau potensi sawah kita mulai sekarang ditanam, kebutuhan untuk 4 bulan kedepan nya, bisa tetap Eksis,” jelasnya
Ia berharap, semoga kita ditunjuki jalannya unyuk menghadapi persoalan covid19 ini.
“Ya Rabb, tunjukilah kami Jalan yang Lurus, Astaufirullahal’lazim…(perbanyak Istiqfhar, Insya’Allah pertolongan Allah SWT, akan datang),” pungkasnya
Sementara itu sejumlah warga Dharmasraya menyebutkan bahwa mengaku menunggu realisasi 100 ton beras tersebut.
“Kami sangat berharap sekali bantuan ini pak, jangan sampai salah sasaran,” ungkap pekerja serabutan ini, Izen didampingi Anto, Eri, Izal dan Firdaus kepada (RadarNews.id) di Sikabau pada Kamis (2/4).
Katanya, sejak virus covid19 ini mewabah mengakibatkan ekonomi kami lumpuh, dan tidak bisa bekerja.
“Kami hanya pekerja serabutan pak, dan tidak ada pemasukan saat ini. Apalagi kami tidak punya kebun ataupun penghasilan tetap. Dan bantuan ini sangat kami harapkan pak,” ujar Anto.
Terpisah, Ketua Komisi III, Rosandi Sanjaya Putra menyebutkan, jika benar pemerintah pusat mengucurkan 100 ton beras untuk Dharmasraya, tentunya hal ini adalah angin segar bagi masyarakat.
“Kita tentunya mengapresiasi langkah atau upaya yang dilakukan bupati dalam mengatasi kelangkaan pangan masyarakat. Kita pastikan dengan telah viralnya informasi bantuan 100 ton beras ini, masyarakat menunggu realisasinya,” ungkap Rosandi kepada RadarNews.id saat ditemui di DPRD Dharmasraya Kamis (2/4).
Menurut, Rosandi, jika bantuan tersebut dibiayai dengan uang negara. Pemerintah Dharmasraya harus menyiapkan regulasi sehubungan dengan hal tersebut.
“Kita sama- sama berharap semoga cepat terealisasi,” pungkasnya. (Ard).