Beranda Daerah Puskesmas Penawar Aji  Menjadi Tuan Rumah Deklarasi ODF (OPen Defecation Free) Tingkat...

Puskesmas Penawar Aji  Menjadi Tuan Rumah Deklarasi ODF (OPen Defecation Free) Tingkat Propinsi

269
BERBAGI

Tulang Bawang, (radsrnews.id)-Bertempat dihalaman aula puskesmas penawar aji Kabupaten Tulang Bawang Deklarasi ODF (Open Defecation Free) dengan maksud dan tujuan agar semua masyarakat berhenti BAB (Buang Air Besar) disembarang tempat dan semua masyarakat mempunyai dan mengunakan jamban yang sehat dan memeliharanya dengan baik.Senin (14/12/2020)

Hadir dalam kegiatan tersebut bapak Yuiana,ST selaku ketua Tim verifikasi Tingkat Propinsi Lampung,Bapak Kabid kesmas Di kes Tuba Ns.I Nyoman Jana,S.kep, Camat Penawar Aji Khumaidi,ST,Kapolsek Gedung Aji IPDA Arbiyanto,S.H,wakil danramil Penawar Aji Bapak Suyani,ketua TP.PKK Kecamatan Penwar Aji,bapak Sekcam Penawar Aji Edi masno,M.M,Seluruh kepala kampung se kecamatan penawar aji,Sanitarian Penawar Aji,Seluruh bidan desa se kecamatan Penawar Aji,dan perwakilan kader stbm(sanitasi total berbasis masyarakat) Se penawar aji.

Disela-sela kegiatan Kepala Puskesmas Penawar Aji dr.Tatik Linawati menjelaskan kepada awak media tentang apa itu ODF.
“ODF adalah kondisi ketika setiap individu dalam komunitas besar tidak buang air besar sembarangan.Pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat sangat berpengaruh pada penyebaran penyakit berbasis lingkungan,sehingga untuk memutuskan rantai penularan ini harus dilakukan rekayasa pada akses ini”

“Agar usaha tersebut berhasil,akses masyarakat pada jamban sehat harus mencapai 100% pada seluruh komunitas.Keadaan ini kemudian yang lebih dikenal dengan istilah Open Defecation Free (ODF)”Jelas Tatik

Tatik menambahkan bahwa;
“Suatu komunitas yang sudah mencapai status bebas dari buang air besar sembarangan,pada tahap pasca ODF diharapkan akan mencapai tahap yang disebut Sanitasi Total,Sanitasi Total akan dicapai jika semua masyarakat disuatu komunitas telah masyarakat berhenti BAB disembarang tempat,masyarakat telah mempunyai dan mengunakan jamban yang sehat dan memeliharanya dengan baik,semua masyarakat telah terbiasa mencuci tangan dengan benar mengunakan sabun setelah BAB,setelah mencebok anak,sebelum makan,sebelum memberi makan bayi dan sebelum menyiapkan makanan”

Tatik Linawati berharap program yang ada pada STBM yang terdiri dari lima (5) pilar bisa mencapai target,yang diantaranya;Bebas buang air besar sembarangan (ODF),Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS),Pengelolaan sampah rumah tangga,Pengelolaan makanan dan minuman rumah tangga,Pengelolaan limbah cair rumah tangga.
Yang mana cakupan area pendekatan utamanya adalah tinggkat rumah tangga secara kolektif, untuk menjalankan itu semua harus digerakkan disinergikan melalui tiga (3) komponen pendekatan,yaitu;
Menciptakan kebutuhan (Demand Creation)
Ketersediaan pasokan (Supply Improvement)dan
Lingkungan yang mendukung (Enabling Environment)”
(L/Rach).