HUMBAHAS, (Radar News) – Pembangunan dibeberapa proyek pengaspalan yang berada di Desa Marbun Toruan/Marbun Dolok (Martodo),Kecamatan Bakti Raja Kabupaten Humbang Hasundutan diduga bernuansa “Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme”(KKN).
Hal ini dikatakan salah seorang warga Desa Martodo kepada wartawan Radar , Rabu (22/01/20) siang. Warga WG (45) mengatakan, setiap pembangunan yang didapatkan oleh desanya tidak pernah terealisasikan dengan baik atau lainnya tidak pernah terlihat adanya pekerjaan yang bagus dan bertahan cukup lama yang dilakukan pihak kepala desa melalui Dana Desa (DDS) 2019 sehingga masyarakat merasa kesal menikmati hasil pembangunan yang ada di desanya tersebut .
Warga tadi juga menjelaskan, keluarga kerajaan desa Martodo. “Akibatnya, setiap permasalahan yang ada di desa tersebut tidak pernah mencuat dan tidak pernah ada yang protes dikarenakan beberapa struktur penting di desa tersebut yang memimpin masih ada ikatan saudara dengan kepala Desa Martodo Dahlan Banjarnahor ,” terang WG
Sementara pembangunan pengaspalan jalan dengan volume 415 M yang berlokasi di Lumban Batu dengan pagu Rp. 157.199.500,- yang bersumber dari Dana Desa TA 2019, pengaspalan jalan yang beru usai penyelesaian pekerjaannya dan umurnya masih dini, namun kata bapak paruh baya ini, pembangunannya terlihat asal jadi dan sudah pada retak .
Bapak yang sehari- harinya bekerja sebagai petani ini mengatakan, diduga pembangunan rabat beton jalan ini seminnya kurang dan ketebalannya juga sangat diragukan, sebab kata bapak ini, kalau ketebalan dan campuranya cukup, tidak mungkin sudah terkelupas,” ujarnya sambil memperlihatkan pekerjaan yang sudah bolong-bolong.
Serupa, dari hasil pantauan wartawan Radar.news, dibeberapa titik yang ada , mulai awal dan akhir pembangunan yang telah selesai dikerjakan terlihat sudah hancur dan terkelupas. Sementara itu, kepala Desa Martodo Dahlan Banjarnahor yang dikonfirmasi melalui HP selulernya pada beberapa hari yang lewat tidak mau mengangkat, Saat dijumpai ketempat kediamannya Sabtu (18/01) istrinya br.Siregar mengatakan bahwa dengan alasan suaminya pergi keundangan pesta dan di hubungi via Hend Pone tidak aktif hingga berita ini terbit kades belum bisa di komfirmasi. (B/N).