SIJUNJUNG, (RADARNEWS.ID)-Lebih kurang dua bulan lamanya Kabupaten Sijunjung mempertahankan zona hijau dan menjadi daerah terakhir di Sumbar sebagai daerah yang terdapat kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Pertahanan itupun jebol tepat pada Rabu (27/5) setelah hasil tes swab labor sebanyak 30 sampel yang diambil sebelumnya di Lapas Kelas II B Muaro, Sijunjung dan menyatakan 8 orang diantaranya positif Covid-19. Dengan demikian tidak ada lagi daerah yang menyandang status zona hijau di Sumbar.
Antara prediksi dan kecemasan, kasus Covid-19 pertama di Sijunjung langsung membentuk sebuah kluster. Artinya, klusterĀ infeksiĀ pada satu kelompok dengan satu kejadian kesehatan yang sama, yang terjadi dalam area dan waktu yang sama. Dari hasil swab tes, delapan orang yang dinyatakan positif tersebut merupakan petugas Lapas Kelas II B Muaro Sijunjung.
Sontak saja informasi itu cepat menyebar. Petugas medis dan tim gugus tugas penanganan Covid-19 Sijunjung langsung bergerak dan melakukan tracking serta pengambilan tes swab lainnya di Lapas. “Sebanyak 253 sampel tes swab berdasarkan hasil tracking akan dilakukan hari ini. Umumnya dilingkungan Lapas, termasuk warga binaan. Atau orang yang kontak langsung dengan delapan orang yang telah dinyatakan positif sebelumnya,” tutur Rizal Efendi, Kadis Kominfo Sijunjung, sekaligus juru bicara gugus tugas Covid-19 Kabupaten Sijunjung, Rabu (27/5).
Memang tidak ada daerah yang siap untuk menghadapi wabah pandemi virus corona ini. Tak terkecuali Kabupaten Sijunjung. Sebagai daerah yang dilalui jalan lintas sumatra (jalinsum), Sijunjung juga dikepung oleh daerah tetangga yang sudah lebih dulu menjadi zona merah. Bahkan juga berbatasan langsung dengan Kuantan Singingi, Provinsi Riau, sehingga mempertahankan status zona hijau memang berat.
Beberapa hari menjelang hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah kemarin, posko perbatasan provinsi yang terletak di Kecamatan Kamang Baru, Kabupaten Sijunjung juga sempat jebol. Ratusan kendaraan dari luar Sumbar menerobos paksa posko PSBB. Pasca itu, Gubernur Irwan Prayitno dan Kapolda Sumbar langsung turun dan melakukan peninjauan. Pengamanan pun di perketat dengan melibatkan anggota satuan Brimob Polda Sumbar dan penambahan anggota Polri, TNI, Dishub, Pol PP, BPBD dan masyarakat sekitar.
Bahkan, satu hari menjelang keluarnya pengumuman adanya kasus positif di Sijunjung, posko PSBB yang terletak di pusat Kabupaten, Muaro Sijunjung sempat porak poranda karena diterjang badai. Tenda posko PSBB ambruk, barang-barang berserakan diterjang angin badai, pada Selasa (26/5).
Posko PSBB di Sijunjung memang tidak terletak di perbatasan daerah. Melainkan didalam Kabupaten, sehingga untuk keluar masuk Kabupaten Sijunjung memang tidak ada pemeriksaan.
“Kami tegaskan bahwa terjadinya kluster di Lapas bukan berasal dari adanya anggota Polri yang berkunjung dari Mentawai, melainkan diluar itu. Karena dari hasil tracking tes swab yang pernah kontak dengan yang bersangkutan negatif semua. Berarti berasal dari sumber lain, itu yang sedang kita cari tahu,” jelas Rizal Efendi.
Kini tim gugus tugas pun sibuk. Berupaya agar penyebaran Covid-19 di Sijunjung tidak menyebar terlalu jauh. “Delapan orang yang positif ini semuanya OTG (orang tanpa gejala) dan akan di isolasi di BKPSDM Provinsi. Hari ini akan dijemput oleh petugas medis. Tracking masih terus dilakukan. Termasuk 30 sampel swab yang sudah diambil kita ulang kembali,” terangnya.
Masyarakat Jangan Panik.
Adanya informasi kasus positif dan membentuk kluster di Sijunjung cepat beredar ditengah masyarakat. Rasa cemas pun tak bisa dipungkiri, setidaknya melebihi dari sebelumnya. Bahkan untuk mengantisipasi hal itu Kanwil Kemenkumham Provinsi Sumbar meminta pengamanan dari Polres Sijunjung dan Kodim 0310/SS untuk mencegah kepanikan warga binaan di Lapas.
Kapolres Sijunjung AKBP Andry Kurniawan, SIK. M.Hum. mengatakan, puluhan anggota Polres Sijunjung diturunkan untuk pengamanan di Lapas. “Kita tadi sudah mengerahkan anggota dari TNI juga untuk pengamanan di Lapas. Masyarakat jangan panik. Tetap terapkan protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19 dan patuhi imbauan pemerintah. Pakai masker, jaga physical distancing, rajin cuci tangan dan hindari kerumunan,” tutur Kapolres Sijunjung. Rabu (27/5).
Selain itu, pihaknya juga mengatakan akan ada perubahan pola pengawasan kedepan, dan lebih diperketat. “Kita (Forkopimda) tadi sudah kordinasi untuk pola pengawasan kedepan, termasuk dengan camat dan walinagari untuk lebih diperketat. Namun bagaimana nanti polanya akan disosialisasikan. Imbauan dan sosialisasi kepada masyarakat akan terus dilakukan,” kata AKBP Andry Kurniawan.
Selain itu, sebanyak 14 orang anggota Polres Sijunjung yang pernah kontak dengan pasien positif juga dikarantina. “Ada diantara anggota kita yang pernah kontak dengan yang positif ini juga dilakukan isolasi. Ada 14 orang anggota yang di karantina, dan tadi sudah kita semprot disinfektan untuk pencegahan. Kita juga mengusulkan agar semua anggota Polres untuk dilakukan tes swab,” ungkap Kapolres Sijunjung. (the).